Monday, January 17, 2011

kebahagiaan dan kekayaan

Ada seorang kaya pergi bersama istrinya berjalan-jalan di kota. Di perjalanan si istri ini melihat sekumpulan orang miskin yang begitu bahagia mendapatkan makanan yang menurutnya tidak layak. Sehingga ini menimbulkan pertanyaan baginya. Lalu dalam perjalanan sang suami memberikan wang Rm 50 kepada orang miskin, dan si miskin tersebut terlihat senang sekali. bakinya Rm 950 diberikan suaminya kepada si istri. Istrinya bertanya dengan nada mengeluh, “Ini kurang Rm 50  lagi, mengapa hanya diberi Rm 950 saja ?” Lalu si suami menjawab, “Inilah bezanya awak dengan orang miskin tadi, dia dapat merasakan bahagia karena dia merasa cukup dan bersyukur atas nikmat yang di terimanya. Sedangkan kamu tidak punya rasa cukup dan tidak bersyukur atas nikmat  yang kamu terima sehingga kamu selalu merasa kekurangan.”

Jadi kebahagiaan itu datang dari sifat Qonaah terhadap dunia dan rasa bersyukur atas nikmat dari Allah. Jika kita bersyukur maka nikmat ini akan Allah tambah. Sedangkan kesusahan hati akan datang dari rasa tidak puas atas nikmat dan kurang bersyukur atas pemberian Allah. Inilah yang terjadi pada sang istri yaitu selalu merasa kurang dan tidak puas. Kaya itu bukannya banyaknya kebendaan yang kita miliki, tetapi kaya itu adalah hati yang kaya yaitu selalu merasa cukup dengan keadaan. Sedangkan miskin itu bukannya kekurangan kebendaan, tetapi hati yang selalu tidak pernah merasa cukup dan hati yang selalu tidak pernah merasa puas. Hati yang tidak pernah cukup dan puas akan menyebabkan dia selalu dalam keadaan yang kekurangan.

2 comments:

  1. Allahuakhbar...

    benar tu.. cukup atau tak cukup berkait sgt rapat dengan keberkatan..

    ader duit cket tp berkat dah cukup.

    ReplyDelete
  2. usahakan diri ini dengan sifat qanaah

    ReplyDelete