Saturday, February 19, 2011

membangunkan rumah di kebun

Kalau kita punya kebun di kampung, maka sekali dalam sebulan atau sekali dalam dua bulan kita akan kesana untuk meninjau keadaan kebun kita. Karena sering ke sana kita pun akan berniat membangun sebuah rumah kecil di sana. Rumah yang dibangun disana tentu sederhana tidak sebagus rumah kita yang di pekan. Karena kita faham betul untuk apa membuat rumah yang bagus di kebun. yang kita kesana hanya sekali sebulan. Rumah kita yang sebenarnya ya di pekan, di kebun hanya rumah sementara. Begitulah hakekat dunia, kita sudah tahu betul rumah kita yang sebenarnya adalah di Syurga. Rumah kita yang didunia ini hanya sebentar saja.

Saya tinggal di pekan dan sebentar lagi saya akan pindah ke kota. Masihkan saya akan sibuk untuk memperbaiki keadaan rumah saya yang di pekan? Catnya sudah mulai pudar. Atapnya ada yang bocor. Kita akan menjawab : “Tidak” karena kita faham betul sebentar lagi akan pindah ke rumah yang baru. saya pasti dan pasti berpindah ke alam akhirat kerumah saya yang lebih bagus dan indah tapi sayang seribu kali sayang. saya lebih disibukkan memperbaiki rumah saya didunia yang bakalan ditinggalkan.

Kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak kekal. Janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia, serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat. Maka dunia ini dijadikan untuk kita dan kita jadikan untuk akhirat

Allah SWT berfirman : “dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al An'aam 32)

Seorang ulama mengataka : Siapa yang sempurna akal, maka ia rela dengan sederhana didunia, dan tidak sibuk memperbanyak dan sibuk beramal untuk akhirat sebab akhirat itulah tempatnya nikmat yang kekal sedangkan dunia hanya sementara.

Meninggalkan dunia sebelum ditinggalkannya

Membangun kubur sebelum dimasuk kedalamnya

Mengerjakan apa yang diridhoi Allah SWT sebelum menghadap kepadaNya

Alfudhail bin Iyaadh berkata: "Kejahatan itu semua dikumpulkan dalam sebuah rumah sedang kuncinya adalah cinta kepada dunia dan kebaikan itu juga dikumpulkan dalam rumah dan kuncinya adalah zuhud (tidak tamak rakus) pada dunia."

"Pada hari kiamat kelak akan tiba dunia berlagak dengan keindahannya, lalu berkata: "Ya Tuhan, jadikanlah aku rumah untuk sebaik-baik hambaMu." Jawab Allah SWT : "Aku tidak rela kamu menjadi rumah mereka, jadilah kamu sebagai debu yang berhamburan." Maka seketika itu menjadi debu yang berhamburan."

2 comments: